Selasa, 21 Februari 2012

PERUBAHAN NAMA DESA NYUH AYA

Setelah Pemberontakan I Gusti Agung Maruti dapat dipadamkan oleh pasukan Ida Dalem Dimade dengan bantuan raja Karangasem, pasukan Ida Dalem yang masih setia tetap saja mengejar-ngejar keturunan I Gusti Agung Maruti. Salah satunya adalah I Gusti Batulepang yang tinggal di Dukuh. Karena terus dikejar I Gusti Batulepang bersama keluarganya lari dari Dukuh ke utara. Sampailah I Gusti Batulepang di Kamasan. Disana I Gusti Batulepang memohon perlindungan kepada seorang Brahmana. Karena welas asih Sang Brahmana, terlindungilah I Gusti Batulepang untuk sementara. Sulit juga menutupi asap, akhirnya persembunyian I Gusti Batulepang diketahui pasukan Dalem. Atas permintaan Sang Brahmana I Gusti Batulepang dimohon meninggalkan Kamasan. Beliau memberi saran agar I Gusti Batulepang menuju ke arah barat menyusul pelarian I Gusti Agung Maruti. Sedangkan Pemerajan Arya Batulepang diserahkan pemeliharaannya kepada Brahmana tersebut, hingga kini.
            Pelarian tersebut dicegat pasukan Dalem, I Gusti Batulepang bersama keluarganya balik ke arah timur tidak tentu arah tujuan. Sampailah di daerah Uma Anyar di sebelah Barat Pura Dalem Sila Pegat. Disana I Gusti Batulepang bersembunyi dan mendirikan pondok. Namun nasib kurang beruntung persembunyian itupun di ketahui pasukan Dalem. Terjadi perlawanan sengit, yang menyebabkan akhirnya I Gusti Batulepang dapat dibunuh dan gugur. Tempat gugurnya I Gusti Batulepang sekarang dikenal dengan Desa Lepang. Dan untuk menghormati gugurnya I Gusti Batulepang  dibuatlah Parahyangan yang diberi nama Pura  Batulepang, yang disungsung sebagian prajurit Dalem yang tinggal disana untuk mempertahankan keamanan.   Sisa-sisa pengiring I Gusti Batulepang yang masih hidup lari menuju desa Nyalian dan ke arah barat menuju kedalam hutan, sampai di suatu daerah, kemudian daerah tersebut  diberi nama Uma Anyar (sama dengan nama tempat gugurnya  I Gusti Batulepang). Di tempat tersebut sekarang diberi nama Banjar Uma Anyar. Sekembali prajurit Dalem dari pertempuran yang cukup melelahkan dan  beristirahatlah pasukan Dalem di Desa Nyuh Aya. Dalam beristirahat tersebut nyeletuk salah seorang parujurit dan berkata”Mare sida rahayu gumine”  Sejak itu Desa Nyuh Aya berubah menjadi Sida Rahayu Nyuhaya. Yang lama kelamaan lebih dikenal dengan Sidayu Nyuhaya, hingga sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.